Bagaimana pendapat Anda?
Mau mendapatkan pekerjaan idaman atau membuka lapangan pekerjaan??
Seperti kata Victor Irawan,
Pada Akhirnya, IPK Hanyalah Angka di Selembar Kertas.
Selain sebagai ukuran kinerja seorang mahasiswa di kampus, Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) kerap dianggap sebagai faktor penting saat
melamar pekerjaan karena dapat menjadi ukuran kinerja seseorang ketika
bekerja. Benarkah? Ternyata tidak juga. Tidak percaya?
Berikut ini 6 alasan IPK tinggi bukan segalanya saat bekerja!
1. IPK tidak menjamin pekerjaan
Pandangan umum yang menyatakan bahwa rajin belajar dan IPK tinggi akan
menjamin diraihnya pekerjaan impian nyatanya tidak selalu tepat. Tidak
semua lulusan dengan IPK tinggi memperoleh pekerjaan seperti impiannya,
justru terkadang mereka yang lulus dengan IPK pas-pasan-lah yang meraih
pekerjaan impian.
2. Memiliki IPK tinggi tidak menjamin keterampilan berkomunikasi interpersonal yang baik
IPK mungkin menjadi alasan kita mendapat panggilan wawancara, namun
bukan pekerjaan. Saat wawancara, kemampuan komunikasi interpersonal-lah
yang menjadi penentu. Sayangnya, IPK tidak berkorelasi positif dengan
kemampuan komunikasi interpersonal seseorang.
3. IPK tidak menentukan seberapa pintar seseorang
Alasan IPK tinggi bukan segalanya saat bekerja adalah karena bukan
kepintaran yang membuat kita mampu menjawab soal ujian (yang menjadi
faktor penentu IPK), namun kemampuan mengingat pelajaranlah yang menjadi
penentunya. Kenyataan pahitnya, kebanyakan dari kita melupakan 95% apa
yang kita pelajari.
4. Mempertahankan IPK tinggi berarti mengorbankan waktu bersosialisasi
Setuju atau tidak, jika kita ingin mendapat IPK tinggi, maka kita perlu
rajin belajar, apalagi menjelang ujian. Sayangnya, kondisi ini memaksa
kita untuk mengurangi waktu berkumpul bersama teman-teman. Bukankah saat
ini networking lebih penting dibandingkan IPK kala melamar kerja.
5. Pengusaha tidak bertanya tentang IPK kita
Bos kita tidak peduli seberapa tinggi IPK kita, melainkan seberapa baik
kita di tempat kerja. Tunjukkan padanya apa yang dapat kita kerjakan di
atas meja, bukan berapa tinggi IPK yang kita peroleh saat kuliah.
6. Faktor lain di luar IPK
Jangan mengabaikan IPK, tetapi ada banyak hal lain yang sama pentingnya
dengan IPK. Jadi, pastikan kita tidak kehilangan mereka hanya karena
kita ingin angka yang baik pada selembar kertas yang mungkin tidak akan
peduli kepada kita setelah 10 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar